Pimpin Rakor, Wabup Samosir Minta TPPS Komit Mengakselerasi Penurunan Stunting

Wakil Bupati Drs Martua Sitanggang MM selaku Ketua TPPS mengimbau segenap Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir agar meningkatkan komitmen dan koordinasi dalam upaya mengakselerasi penurunan stunting serta mewujudkan sinkronisasi program dan kegiatan intervensi penurunan stunting pada masing-masing OPD, hingga ke tingkat pemerintahan desa.

topmetro.news – Wakil Bupati Drs Martua Sitanggang MM selaku Ketua TPPS mengimbau segenap Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir agar meningkatkan komitmen dan koordinasi dalam upaya mengakselerasi penurunan stunting serta mewujudkan sinkronisasi program dan kegiatan intervensi penurunan stunting pada masing-masing OPD, hingga ke tingkat pemerintahan desa.

Hal itu ia tegaskan saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin (30/10/2023).

Hadir dalam rakor tersebut, mewakili Forkopimda, di antaranya Wakapolres Samosir Kompol T Panggabean, Pabung Kodim 0210/TU Wilayah Samosir Kapten Arm G Sebayang, Pj Sekda Samosir Rita Tavip Megawati, Ketua TP PKK Harta M Sitanggang, pimpinan OPD, para camat, USAID ERAT Sumut, Kakan Kemenag, FKUB, tokoh agama, IBI Samosir, kepala puskesmas, serta Kordinator PPLKB se-Samosir.

Martua menyampaikan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Samosir masih berada di angka 26,3%. Sehingga untuk mencapai target nasional di angka 14% pada tahun 2024, perlu akselerasi yang melibatkan seluruh lintas sektoral.

“Kita hanya punya waktu satu tahun lagi untuk mencapai target itu. Apakah kita mampu atau tidak? Maka saya minta komitmen yang kuat dari kita semua tim mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Kemudian sinergitas dan kolaborasi kerja dari seluruh OPD dalam mewujudkan program dan kegiatan intervensi penurunan stunting di Samosir,” tegas Martua.

Martua menambahkan tahun 2023, ada 23 desa/kelurahan yang menjadi lokus stunting di Samosir. Di mana jumlah balita stunting saat ini sebanyak 832 orang.

Evaluasi

Sebelumnya, Kadis P3AP2KB dr Friska Situmorang dalam laporannya mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan rapat koordinasi TPPS yang ketiga kalinya selama tahun 2023. Rakor adalah dalam rangka evaluasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir.

Rapat koordinasi menghadirkan beberapa pemateri. Di antaranya dari Kadis Kesehatan dr Dina Hutapea, USAID ERAT Sumut, dan Kadis P3AP2KB Samosir. Kemudian lanjut dengan diskusi dan tanya jawab.

Di akhir acara Pj Sekda Rita Tavip Megawati memberikan penegasan bahwa perlu adanya satu pemahaman terkait siapa dan apa syarat seseorang anak masuk dalam kriteria stunting. Kemudian, perlu pemahaman bersama, bahwa upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab satu OPD saja. Akan tetapi kolaborasi seluruh OPD, camat, dan pemerintahan desa.

“Bappeda Litbang sebagai leading sektor utama, sebagai perencana yang mengkoordinir seluruh OPD dalam upaya melakukan program dan kegiatan intervensi penurunan stunting,” kata Rita Tapiv Megawati.

Dalam stressingnya, Wabup Martua Sitanggang menegaskan, kunci paling utama pencegahan stunting di Kabupaten Samosir adalah pemenuhan sanitasi dan akses air bersih, dengan dukungan kegiatan-kegiatan intervensi dari seluruh lintas sektoral. Maka kebersamaan dibarengi dengan sinergitas seluruh OPD terkait sangat dibutuhkan dalam upaya penurunan stunting.

“Perlu kebersamaan intervensi. Tidak boleh hanya satu OPD saja. Apa yang sudah dilakukan harus dilaporkan. Sehingga kita mengetahui perkembangan, apakah target sudah tercapai atau tidak. Ini yang perlu kita bicarakan dalam rapat ini,” tegas Martua Sitanggang.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment